This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Berikan yang terbaik untuk hari ini

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 08 September 2014

Tumbal Politik Pileg Tahun 2014 Di Pelaik Keruap Kecamatan Menukung


Sulitnya Melawan "Wabah" Politik Uang
foto almarhum bersama istrinya
10-05-2014 12:05


“Saya tidak takut mati, karena Tuhan bersama saya!” pesan terakhir yang disampaikan Rudi Hartono Seran (34), pahlawan Pemilu 2014. Pesan ini disampaikan sebagai upaya terakhirnya dalam memerangi “politik uang.”
Proses hukum kasus meninggalnya Rudi Hartono Seran (34), Petugas Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) Desa Pelaik Keruap, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat jalan di tempat. Sampai saat ini, setelah hampir satu bulan almarhum meninggal dunia, pihak keluarga belum juga mendapatkan kejelasan terkait penyebab pasti kematian almarhum. Pihak keluarga justru dibingungkan dengan proses birokrasi yang dinilai berbelit-belit dan malah memperlambat proses penyelidikan.
Pihak keluarga telah melaporkan kasus ini sejak sehari pasca pemakaman jenazah almarhum, yaitu pada tangga 14 April 2014. Saat itu keluarga almarhum melapor ke Polsek Menukung, namun pihak terkait mengaku tidak sanggup dan meilimpahkan kasus ini ke Polres Melawi. Polsek Menukung kemudian menyarankan pihak keluarga untuk langsung melapor ke Polres Melawi.
Berdasarkan instruksi dari Polsek Menukung, pada tanggal 15 April 2014 pihak keluarga almarhum melapor ke Polres Melawi, tetapi tidak mendapatkan pelayanan karena Kapolres sedang tidak berada di tempat. Saat itu Kapolres sedang mengikuti rapat koordinasi terkait pengamanan hasil Pemilu dan oleh petugas jaga, pihak keluarga almarhum diminta untuk melapor kembali pada esok hari.
Keesokan harinya, pada tanggal 16 April 2014 pihak keluarga kembali mendatangi Polres Melawi. Saat itu pihak penyidik langsung mengintrogasi Maria Goreti (34) istri almarhum dengan didampingi Apu kakak kandung istri almarhum. Proses introgasi tidak berlangsung lama dan Kapolres berjanji akan mengusut tuntas kasus ini. Namun, Kapolres meminta jeda waktu hingga satu minggu untuk melanjutkan proses penyelidikan, karena beliau harus merayakan paskah.
Satu minggu kemudian, pihak Polres mengutus beberapa penyidik untuk meninjau tempat kejadian perkara (TKP). Langkah yang dinilai terlambat oleh pihak almarhum mengingat almarhum sudah hampir tiga minggu dikebumikan. Bahkan bercak darah almarhum pun sudah tidak terlihat lagi di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tanggal 28 April 2014, istri almarhum didampingi pihak keluarga diminta kembali mendatangi Polres Melawi. Istri almarhum pun diintrogasi kembali oleh pihak penyidik. Setelah proses introgasi selesai, istri almarhum kemudian diminta untuk menimbang kembali apakah akan terus melanjutkan kasus ini atau tidak. Istri almarhum dengan tegas menyatakan bahwa kasus ini harus terus diusut sampai diketahui penyebab pasti kematian almarhum.
Pernyataan mengejutkan dari Kapolres Melawi Kalimantan Barat
Di tengah penantian keluarga almarhum akan kepastian hukum, pernyataan mengejutkan justru disampaikan oleh Kapolres Melawi Kalimantan Barat AKBP Nowo Winarti kepada salah satu media massa (Tribunpontianak.co.id). Dalam berita yang diterbitkan Tribunpontianak tersebut beliau memastikan bahwa Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) Desa Pelaik Keruap, Kecamatan Menukung, Rudi Hartono Seran (34) meninggal dunia akibat bunuh diri. Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa kepastian tersebut diperoleh setelah melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kapolres wanita pertama Kalimantan Barat tersebut tidak bisa diterima oleh istri almarhum, karena selain pihak keluarga belum mendapatkan putusan hasil penyelidikan, keterangan yang disampaikan pun tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Istri almarhum sebagai saksi kunci dalam kasus ini sangat keberatan terhadap pernyataan Kapolres yang dinilai prematur dan memutarbalikkan fakta. Kapolres memeberikan keterangan menurut versinya sendiri dan tidak merujuk pada keterangan para saksi, termasuk keterangannya sebagai orang yang tahu persis kronologis peristiwa di tempat kejadian. Berikut kutipan pernyataan Kapolres Melawi AKBP Nowo Winarti yang dinilai tidak benar oleh istri almarhum.
"Yang mengetahui pertama kali itu istrinya, saat itu almarhum masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa pisau peraut bambu yang panjangnya hampir setengah meter. Agak lama, kemudian Maria mendengar suara mengerang, dari dalam kamar mandi. Mendengar suara gerangan tersebut, Maria menaruh curiga, dia kemudian memanggil suaminya Rudi Hartono. Namun tidak ada jawaban dari almarhum. Akhirnya Maria memutuskan untuk mendobrak kamar mandi. Setelah masuk ternyata dia melihat suaminya sudah tergeletak dengan luka di dada. Kemudian Maria membawa suaminya ke dalam kamar dan dia teriak-teriak minta tolong kepada tetangganya" kata AKBP Nowo Winarti (Tribunpontianak.co.id, Melawi Kamis, 1 Mei 2014 15:09 WIB).
Keterangan tersebut sangat kontras dengan apa yang disampaikan oleh Maria Goreti (34) istri almarhum. Semua pernyataan yang disampaikan tersebut menurutnya, sangat tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Fakta pertama yang dibelokkan adalah fakta bahwa istri almarhum tidak berada di rumah pada saat peristiwa terjadi, karena pada saat kejadian istri almarhum sedang keluar untuk mencari anak pertama mereka yang sedang bermain bersama teman-temannya.
Menurut istri almarhum, beberapa saat sebelum kejadian suaminya Rudi Hartono Seran (34) memang tampak uring-uringan, gelisah, dan terlihat sangat khawatir, tingkah lakunya tidak seperti biasa. Istri almarhum sempat menanyakan apa yang sedang dipikirkan oleh almarhum sehingga membuatnya begitu gelisah, namun almarhum tidak memberikan jawaban apapun.
Beberapa saat kemudian, istri almarhum pergi keluar rumah untuk mencari anak pertama mereka yang sedang bermain bersama teman-temannya. Sementara almarhum hanya berbaring di ruang tamu (rumah mertuanya) bersama Si Bungsu Imanuel Andika Seran yang baru berusia lima bulan. Selang waktu sekitar lima belas menit, istri almarhum kembali ke rumah. Dilihatnya almarhum sudah tidak berada di ruang tamu. 
Sang istri kemudian mencari almarhum, karena membutuhkan kunci rumah yang sejak pagi dibawa oleh alamarhum. Istri almarhum meminta kunci rumah karena hendak mengecek rumah mereka yang berada di seberang desa sembari memberi umpan ternak lele dan ayam kampung yang mereka miliki. Semenjak menjadi petugas PPL, almarhum memang jarang memperhatikan peternakan mereka karena disibukkan dengan urusan Pileg.
Istri almarhum memanggil almarhum berkali-kali, namun tidak ada jawaban. Dilihatnya pintu kamar mandi yang berada terpisah dari rumah dalam keadaan tertutup. Ia kemudian menggedor pintu kamar mandi, tetapi tidak dibuka. Penasaran, istri almarhum pun mengintip melalui lubang kecil yang ada di pintu kamar mandi. Saat itu, ia tidak melihat almarhum di atas kloset kamar mandi. Untuk memastikan bahwa almarhum berada di dalam, ia kemudian naik ke atas meja dapur untuk melihat ke dalam kamar mandi. Naas, ketika itu ia melihat almarhum sudah dalam keadaan terkapar di samping kloset. Istri almarhum kemudian turun dari meja dapur dan mendobrak pintu kamar mandi untuk memastikan apa yang dilihatnya. Setelah pintu terbuka, ia melihat almarhum sudah dalam keadaan tak berdaya dan bersimbah darah karena ditusuk benda tajam.
Berdasarkan pengamatan penulis di Tempat Kejadian Perkara, pintu kamar mandi tersebut sebenarnya tidak memiliki kunci permanen. Untuk menutup pintu kamar mandi pemilik hanya menggunakan kawat yang diikatkan pada pintu kemudian dikaitkan pada sebuah paku, sehingga sangat memungkinkan bagi siapa saja masuk ke dalam kamar mandi tersebut. Kata “mendobrak” yang digunakan istri almarhum pun sebenarnya tidak relevan, karena cukup dengan sedikit dorongan saja pintu kamar mandi sudah bisa dibuka. Namun, pada saat kejadian pintu kamar mandi sulit dibuka karena terhalang kaki almarhum yang sudah terbujur kaku dan tepat mengarah ke pintu.
Fakta kedua yang dibelokkan adalah fakta bahwa yang mengangkat almarhum dari kamar mandi menuju ruang tamu bukanlah istri almarhum melainkan warga sekitar. Pada saat itu istri almarhum tidak sanggup melihat keadaan yang menimpa suaminya, ia kemudian lari dan meminta bantuan dari warga sekitar. Warga sekitarlah yang mengangkat almarhum dari kamar mandi menuju ruang tamu, bukan istri almarhum seperti yang diungkapkan oleh Kapolres AKBP Nowo Winarti.
Pisau yang digunakan untuk menusuk almarhum pun pada saat itu tidak menancap di tubuh almarhum. Menurut keterangan beberapa saksi di tempat kejadian, pisau tersebut ditemukan di pekarangan rumah. Logikanya, jika almarhum menusuk dirinya sendiri, pisau yang digunakan pastilah tetap menancap di dada almarhum, tetapi fakta di lapangan menunjukkan kemungkinan lain. Sayangnya, fakta ini sama sekali tidak menarik perhatian pihak penyidik, sehingga simpulan bahwa almarhum meninggal karena bunuh diri begitu cepat diputuskan dan disebar ke masyarakat.
Pernyataan tentang status kematian almarhum yang dikeluarkan oleh Kapolres Melawi hanya merujuk pada keterangan yang disampaikan oleh istri almarhum pada tanggal 28 April 2014 dan pada tanggal 1 Mei 2014 kepastian mengenai status kematian almarhum dipublikasikan, tanpa sepengetahuan istri dan pihak keluarga almarhum, padahal pada tanggal 2 Mei 2014 istri almarhum masih dimintai keterangan di Polres. Menjadi layak dipertanyakan, mengapa pihak Kepolisian Resort Melawi tidak memberitahukan hasil penyelidikan atau status kematian almarhum kepada pihak keluarga pada tanggal 2 Mei 2014 tersebut, padahal pada hari itu istri alamarhum datang ke Polres untuk memberikan keterangan? Pihak Kapolres justru lebih mendahulukan kepentingan wartawan tribun?
Kejanggalan-kejanggalan yang menyesatkan
Sejak awal, kasus ini memang menimbulkan banyak tanda tanya, khususnya bagi pihak keluarga almarhum, seperti yang telah penulis kemukakan dalam artikel sebelumnya berjudul “Tumbal” Politik Uang. Kalau pada artikel sebelumnya kejanggalan banyak terjadi pada sebelum dan sesudah proses pemungutan suara, kali ini kejanggalan ada pada pihak kepolisian dan media massa (Tribunpontianak) yang diduga punya kepentingan dan mendompleng kasus ini. Kejanggalan-kejanggalan tersebut mengindikasikan bahwa memang ada konspirasi politik antara pihak-pihak terkait untuk tidak membuat kasus ini berkepanjangan.
Kejanggalan pertama, munculnya pernyataan sepihak dari Kepolisian Resort Melawi tentang status kematian alamarhum yang dikatakan bunuh diri. Padahal sampai saat ini, pihak almarhum belum menerima putusan apa pun terkait hasil penyelidikan, namun kepastian mengenai status kematian almarhum tiba-tiba muncul di media massa dan disampaikan langsung oleh Kapolres Melawi AKBP Nowo Winarti. Sebagai masyarakat biasa yang tidak terlalu paham masalah hukum, pihak keluarga tentu mempertanyakan kebijakan tersebut. Apakah keputusan yang diambil Kapolres Melawi sudah tepat?
Kejanggalan kedua, pada saat kejadian rumah mertua almarhum (TKP) dalam keadaan kosong, hanya ada almarhum dan anak bungsunya Imanuel Andika Seran. Istri almarhum pada saat kejadian keluar rumah untuk mencari anak pertama mereka yang sedang bermain di luar rumah. Namun, dalam keterangan yang diberikan Kapolres kepada media, pada saat kejadian istri korban berada di rumah dan ia mengetahui almarhum masuk ke kamar mandi dengan membawa sebilah pisau.
Kejanggalan ketiga, yang membawa almarhum ke ruang tamu bukanlah istri almarhum melainkan warga setempat, karena pada saat kejadian istri almarhum tidak sanggup melihat keadaan yang menimpa suaminya dan kemudian berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar. Namun, dalam keterangan Kapolres kepada media dikatakan bahwa istri almarhumlah yang membawa almarhum ke ruang tamu.

Kejanggalan berikutnya terjadi pada proses penyelidikan. Pihak Kepolisian Resort Melawi terkesan hanya melakukan penyelidikan normatif pada kasus ini, artinya penyelidikan yang dilakukan hanya formalitas dan tidak ada keseriusan untuk mengungkap kasus ini agar menjadi terang benderang. Kalaupun pada akhirnya almarhum dinyatakan meninggal karena bunuh diri, faktor-faktor yang menyebabkan almarhum bunuh diri tentu harus diungkap oleh pihak penyidik, karena beliau meninggal pada saat menjalankan tugas dan barang bukti yang ditinggalkan pun cukup kuat untuk dikaitkan dengan pelanggaran Pemilu.
Barang bukti yang dikesampingkan
Rudi Hartono Seran (34) meninggal dunia saat sedang menjalan tugas Negara sebagai Pengawas Pemilu Lapangan (PPL). Ketika kejadian pun korban masih menggunakan seragam PPL. Meskipun demikian, ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk tidak mengaitkan kasus ini dengan proses Pemilu yang berlangsung. Padahal sangat jelas bahwa korban meninggal dunia setelah mendapat tekanan dari pihak-pihak tertentu yang tidak hanya mengancam keselamatannya tetapi juga keluarganya.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian sebenarnya sudah mengantongi beberapa barang bukti yang dapat mempermudah proses penyelidikan. Barang bukti yang dimaksud berupa buku harian, surat pernyataan tidak puas kepada KPPS yang ditulis tangan oleh almarhum, sebilah pisau, seragam PPL yang digunakan almarhum saat kejadian, serta tas dan topi KPU yang biasa digunakan almarhum saat bertugas. 
Alat bukti yang paling kuat dan diharapkan dapat mengungkap penyebab kematian almarhum adalah buku harian almarhum, karena buku tersebut berisi temuan-temuan pelanggaran selama beliau melaksanakan tugas. Daftar nama oknum yang pernah mengancam dan akan memberi uang suap kepada alamarhum pun tertulis lengkap dalam buku tersebut. 
Istri almarhum Maria Goreti (34), sangat mengharapkan agar beberapa alat bukti yang berada di tangan kepolisian tersebut dapat membantu mengungkap kebenaran di balik kasus ini. Buku harian tersebut diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi aparat untuk menuntaskan kasus ini, semua nama oknum yang disebutkan dalam buku tersebut harus diperiksa dan beberapa catatan pelanggaran Pemilu yang dituliskan almarhum juga harus ditindaklanjuti.
Namun kenyataannya, alat-alat bukti tersebut justru dikesampingkan oleh pihak kepolisian Resort Melawi. Dari proses yang sudah dijalani selama hampir satu bulan pasca kematian almarhum, pihak keluarga memandang bahwa Kepolisian Resort Melawi seperti tidak sepenuh hati dalam memproses kasus ini. Ditambah lagi dengan adanya pernyataan dangkal dari Kapolres di media massa yang menyatakan bahwa almarhum meninggal karena bunuh diri, sementara proses penyelidikan belum mencapai klimaks, yaitu sampai proses otopsi.
Meskipun demikian, pihak keluarga almarhum masih menggantungkan harapan kepada pihak kepolisian Resort Melawi untuk dapat mengungkap kasus ini agar terang benderang, tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Simpulan terhadap status kematian almarhum harus melalui proses yang benar dan maksimal, jangan sampai hanya berdasarkan perkiraan ataupun simpulan prematur, karena yang hilang adalah nyawa manusia, bukan hewan. Jika memang untuk mengungkapkan kebenaran harus melalui proses otopsi dan visum terhadap jenazah almarhum, lakukanlah, demi terungkapnya kebenaran dan terpenuhinya rasa keadilan bagi almarhum dan keluarganya. Sumber

#Artikel terkait



Dusun: pondok bayan










Cahai kumparak adalah: air terjun di sungai mehola




Rabu, 03 September 2014

Tugu Melawi-Nanga Pinoh

Tugu Juang Apang Semangai Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
Tugu Apang Semangai merupakan simbol pahlawan pejuang masa lalu yang ada di pusat kota Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.

Senin, 01 September 2014

Asal Mula Pulau Borneo (kalimantan)


Asal Mula Nama Borneo
Sebelum bernama Kalimantan, pulau ini bernama Borneo. Asal mula nama Borneo adalah sebagai berikut:

Peta Pulau Kalimantan
Pada suatu peristiwa beberapa abad yang lalu, terdapat sebuah kapal layar berbendera asing yang berlabuh di Bandar Alalak, Kerajaan Banjar, Kalimantan Selatan. Rupanya kapal layar tersebut sebelumnya mengalami kerusakan berat sewaktu dalam perjalanan. Telah lama kapal itu di perbaiki, tetapi tidak juga membawakan hasil yang memuaskan. Kapal layar itu bernama "Borneo" dan di nakhodai oleh seorang kapten bernama "De Barito".

Karena masih merasa sangat khawatir tidak berhasil dalam perjalanan membawa dan mengangkut bahan rempah-rempah serta lainnya, maka kapal itu mereka tinggalkan begitu saja. Karena kapal layar yang mereka tinggalkan dalam keadaan rusak, lama kelamaan bertambah rusak, akhirnya tenggelam.

Kerangka kapal yang tenggelam masih di tahan oleh jangkarnya sehingga tidak terbawa larut oleh arus sungai yang deras. Dalam masa beberapa waktu lamanya kerangka kapal yang tenggelam masih berada pada tempatnya semula sehingga menjadi pampangan rerumputan serta kayu-kayuan yang datang dari hulu terbawa oleh arus. Jadilah kerangka kapal itu merupakan sebuah tumpukan yang di tumbuhi oleh rumput dan kayu-kayuan. Akhirnya tumpukan itu menjadi sebuah pulau kecil yang di namakan masyarakat Pulau Kambang, yang berarti pulau timbul dan terapung, yang dalam Bahasa Jawa di sebut ngambang atau terapung.

Ketika datang orang-orang Inggris sekitar tahun 1811, mereka langsung menyebut sungai di hadapan Pulau Kambang itu Barito dan pulau asal sungai Borneo. Nama ini di ambil dari nama kapal yang tenggelam dan nama kapten kapalnya. Pulau Kambang, bekas Kapal Barito yang tenggelam tadi di huni oleh beberapa kawanan kera dan di tumbuhi oleh beberapa jenis pohon membentuk sebuah hutan.

Beberapa waktu yang lalu, sekelompok masyarakat ada yang datang ke Pulau Kambang dengan membawa pisang untuk makanan kera serta membawa kembang (bunga) untuk harum-haruman. Akhirnya Pulau Kambang lama kelamaan namanya berubah menjadi Pulau Kembang, yang artinya "Pulau Bunga". Sekarang pulau itu sebagai hutan lindung yang banyak di kunjungi wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Itulah asal-usul nama Sungai Barito, Pulau Borneo dan Pulau Kembang.

Asal Mula Nama Kalimantan
Nama Kalimantan terdiri atas dua suku kata, yaitu "kali" dan "mantan". Kali berasal dari Bahasa Jawa yang maksudnya sungai, sedangkan mantan berasal dari Bahasa Banjar, yaitu kata jumantan atau intan jumantan yang artinya kumpulan beberapa macam warna intan, di sebut intan berlian atau ratna mutu manikam. Jadi, pulau itu di namakan Kalimantan karena di situ terdapat sungai yang banyak mengandung intan berlian atau ratna mutu manikam. Itulah cerita asal mula nama Kalimantan.

Senin, 02 Juni 2014

Suku Dayak Ransa, Menukung


SUKU DAYAK RANSA

Dayak ransa merupakan salah satu suku yang ada di Kecamatan Menukung Kabupaten Melawi Kalaimantan Barat, dayak ini tersebar di beberapa desa di kecamatan menukung di antaranya yakni desa Laman Mumbung mencakup sungai dungan I, Sungai Dungan II, Pondiok Bayan dan Mehola bangis, desa Sungai Sampak seperti Batu Ampar dan desa belaban,  sedangkan yang lainnya juga termasuk suku dayak ransa Guhung Bajang, Beloyang dan Juoi yang berada di daerah pedalaman Kecamatan Mennukung.
Konon Suku dayak ransa pada awalnya berasal dari daerah kabupaten sintang sekitar 4 sampai 5 abad yang lalu karena pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sangat susah sehingga mereka mudik menelusuri sungai melawi demi mencari usaha demi terpenuhinya biaya hidup keluarga  mereka sehari-hari maka dari itu  tersebarlah dayak ransa sampai sekarang  di salah satu wilayah yakni wilayah kecamatan menukung kabupaten melawi.
Suku dayak ransa sangat memegang teguh tradisi adat-istiadatnya dari zaman nenek moyang mereka hingga sekarang, sedangkan kepercayaan yang di yakini oleh suku dayak ransa ialah Kristen katolik dan Kristen protestan walaupun mereka sudah meyakini agama namun mereka tetap menjalankan adat, tradisi, kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan setiap upacara-upacara tertentu pada adatnya  dan itu tetap mereka jalan serta di imbangi antara kepercayaan terhadap agama dengan adat yang ada.
Tradisi atau Kebiasan-kebiasaan  adat suku dayak ransa beraneka ragam namun itu tak membatasi mereka dalam menghadapi masa-masa sekarang seperti yang kita tahu saat ini di mana berbagai alat cangih teknologi yang maju dan budaya yang kekiniaan tidak menyurutkan mereka untuk tetap mengenal budaya mereka kepada kelompok masyarakat lain. Sampai sekarang adat dayak ransa masih sangat kental dan tetap mereka lestarikan serta mereka laksanakan dalam bulan atau tahun tertentu di mana pada saat upacara adat mereka di rayakan.
masyarakat suku ransa
Penduduk suku dayak ransa sekarang kurang lebih 2.500 jiwa, mata  penceharian suku ini rata-rata petani/pekebun dan sebagian lagi pekerjaan mereka seperti menyadap karet, beternak, berburu da sebagian kecil ada yang sudah jadi PNS di daerah setempat.








Penjelasan; dayak ransa dayak merupakan berasal dari kata “daya” dalam bahasa dayak yakni hulu yang berarti penduduk pribumi asli, “daya” juga bisa di artikan dayak darat/darant, sedangkan kata “ransa” berasal dari nama tumbuhan yang sejenis dengan tumbuhan rotan yang tumbuh dan hidup di daerah hutan sekitar perkampungan mereka .
Itulah sedikit gambaran mengenai suku dayak ransa yang ada di kecamatan menukung kabupaten melawi Kalimantan barat Indonesia.
Sekian,, tulisan saya mohon maaf kalau dalam penulisan kata-kata tidak teratur dan tidak sesuai dengan apa yang di inginkan oleh pembaca, dengan cara ini penulis berbagi paham dan informasi maka penulis mohon masukan, kritik, dan saran sangat di harapkan sekian dan terima kasih.

Bahasa Dayak Ransa


LOGAT BAHASA DAYAK RANSA

Indonesia memang Negara yang kaya dan terkanal akan nilai-nilai budaya, suku etnis dan ras yang multikultur dan kalau kita berbicara budaya di dunia ini indonesialah negara No 1 terkaya akan ragam budayanya, yang menjadi pertanyaan apakah bisa kita melestarikan budaya kita dan mengenal budaya kita dengan Negara lain? Dan apakah kita bisa mempertahankannya? Kita berharap agar budaya kita di akui oleh dunia internasional dan tidak di pengaruhi oleh budaya lain serta tidak di klaim Negara lain. Tak jarang pula suku atau bahasa juga merupakan salah satu identitas seorang warga Negara dan saya pikir  terlalu luas kalau dalam kontek ini kita membicarakan mengenai Indonesia, sedangkan Kalimantan saja sekitar  kurang lebih 400 suku dayak yang ada di sana nah kali ini saya akan bahas mengenai perbedaan bahasa juga bisa membuat lunturnya suatu budaya.
 Etttt dari pada ujung-ujung ngaur kali ini saya mau share tentang bahasa yang akhir-akhir ini menjadi kejanggalan dan menimbulkan pertanyaan buat saya sendiri secara pribadi yaitu membahas terkait suku dayak ransa yang ada di kecamatan menukung melawi Kalimantan barat, bayangkan saja sub suku yang ada di Kalimantan barat mencapai 152 suku dengan bahasa yang berbeda-beda. Sedangkan di kecamatan menukung ada empat suku yakni suku dayak ransa, suku dayak limbay, suku dayak kenyilu dan suku melayu dengan logat bahasa yang berbeda-beda pula. Walau pun keempat suku tersebut dengan logat bahasa yang berbeda tapi mereka tetap paham dan mengerti ketika berkomunikasi, seperti; perbedaan logat bahasa pada suku-suku tersebut, misalnya pada kata “kesana” bahasa dayak ransa (kot), dayak limbay (koet), dayak kenyilu (koit) dan melayu (kinun) sedangkan pada kata “tidak) dayak ransa (nada), dayak limbay (abon), dayak kenyilu (abon) dan melayu (jom). Hemat saya dari logat pada bahasa tersebut sangatlah mudah mempengaruhi nilai budaya artinya apabila suku-suku yang di anggap minoritas juga asing dalam penggunaan bahasanya selalu di ejek dan di jelek-jelekin akan malu ketika berbicara bahasa sendiri dan menggunakan bahasa yang lain atau bahasa yang mayoritas.
 Terlebih anak muda orang ransa yang sangat sensitive sekali apabila di ejek bahasanya dia akan cenderung malu dengan menggunakan bahasa dayak ransa lagi, hal-hal yang seperti ini sungguh memprihatinkan bagi saya, begitu mudahnya terpengaruh oleh bahasa lain. Saya melihat hal ini terjadi pada budaya kita dilihat dari posisi negatifnya begitu gampangnya luntur tradisi kita kalau benar demikin bagaimana mungkin kita bisa mempertahankan, menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri?. Perlu di ingat dan di pahami bagi kaum muda khususnya dayak ransa kita itu patut bersyukur punya bahasa sendiri, kita adalah generasi yang harus menjunjung tinggi bahasa kita, kita jangan malu dengan bahasa kita sendiri karena bahasa adalah bagian dari identitas. Lantas apakah kita bisa membuat bahasa sendiri kalau bukan turunan nenek moyang kita, kita mestinya bersyukur sudah memiliki identitas yang cukup membanggakan bagi saya secara pribadi mungkin bagi saudara-saudaraku bahasa kita itu tidak baik dari bahasa-bahasa yang ada di kecamatan menukung,  mana rasa nasionalis kita, mari kita tunjukan kita buktikan kalau identitas kita benar-benar ada bukan hanya memiliki bahasa yang berbeda atau bahasa sendiri tapi budaya kita juga mesti di ekspos pada publik. Ironinya lagi para muda mudi kita dayak ransa dengan sesama suku dayak ransa pun tak jarang menggunakan bahsa lain misalanya “behabon” . asal lo semua pade tau ye bahasa kita to keren dan unik lo,,, masih tidak percaya, buktinya selalu di ikutin oleh orang-orang yang berbeda bahasa dengan kita artinya mereka tau kalau orang dayak ransa punya bahasa sendiri yang unik. Mungkin saudara-saudara sekalian hari ini tidak sadar kalau kita punya kelebihan dan keunikan tersendiri khususnya pada bahasa, seandainya pada hari ini juga kita mengetahui atas kekeliruan dan kehilafan dari semua itu patut dan hendaklah kita melakukan hal yang sama untuk membangun dan memperlihatkan identitas kita bahwa suku dayak ransa hebat. Dari sekarang bangunlah rasa nasionalismu jika kamu merasa orang dayak ransa..

Sedikit kata menggunakan bahasa dayak ransa
 Apai kita kemoluk bejantoh pakai bahasa diri’k, tapi kemoluklah ketika kita bejantoh pakai bahasa orak lait”.
‘Aku malah ngayah kalau urak ngelolok bahasaku karena kalau aku mikir inyanlah yang nyuruh jantoh kami dayak ransa di konal urak obuk lusa’k”.
Salam putra asli dayak ransa

Sabtu, 24 Mei 2014

Jadwal Piala Dunia Brasil 2014



Jadwal Lengkap piala dunia 2014 brasil

Bintang Piala Dunia 2014 Brazil

Jadwal Grup A
Pertandingan
Tanggal
Waktu
Stadion
Brasil vs Kroasia
13 Juni 2013
03.00 WIB
Arena Corinthians, Sao Paulo
Meksiko vs Kamerun
13 Juni 2013
23.00 WIB
Arenas das Dunas, Natal
Brasil vs Meksiko
18 Juni 2013
02.00 WIB
Estadio Castelao, Fortaleza
Kamerun vs Kroasia
19 Juni 2013
02.00 WIB
Arena Amazonia, Manaus
Kamerun vs Brasil
23 Juni 2013
03.00 WIB
E. Nacional Mane Garrincha, Brasilia
Kroasia vs Meksiko
23 Juni 2013
03.00 WIB
Arena Pernambuco, Recife


Jadwal Grup B
Pertandingan
Tanggal
Waktu
Stadion
Spanyol vs Belanda
14 Juni 2013
03.00 WIB
Arena Fonte Nova, Salvador
Chile vs Australia
14 Juni 2013
05.00 WIB
Arena Pantanal, Cuiaba
Spanyol vs Chile
19 Juni 2013
05.00 WIB
Estadio do Maracana, Rio de Janeiro
Australia vs Belanda
18 Juni 2013
23.00 WIB
Estadio Beira-Rio, Porto Alegre
Australia vs Spanyol
24 Juni 2013
00 WIB.40
Arena da Baixada, Curitiba
Belanda vs Chile
23 Juni 2013
23.00 WIB
Arena Corinthians, Sao Paulo

Jadwal Grup C
Pertandingan
Tanggal
Waktu
Stadion
Kolombia vs Yunani
14 Juni 2013
23.00 WIB
Estadio Mineirao, Belo Horizonte
P. Gading vs Jepang
15 Juni 2013
05.00 WIB
Arena Pernambuco, Recife
Kolombia vs P. Gading
19 Juni 2013
23.00 WIB
E. Nacional Mane Garrincha, Brasilia
Jepang vs Yunani
19 Juni 2013
05.00 WIB
Arenas das Dunas, Natal
Jepang vs Kolombia
20 Juni 2013
03.00 WIB
Arena Pantanal, Cuiaba
Yunani vs P. Gading
25 Juni 2013
03.00 WIB
Estadio Castelao, Fortaleza

Jadwal Grup D
Pertandingan
Tanggal
Waktu
Stadion
Uruguay vs Kosta Rika
15 Juni 2013
02.00 WIB
Estadio Castelao, Fortaleza
Inggris vs Italia
15 Juni 2013
08.00 WIB
Arena Amazonia, Manaus
Uruguay vs Inggris
20 Juni 2013
02.00 WIB
Arena Corinthians, Sao Paulo
Italia vs Kosta Rika
20 Juni 2013
23.00 WIB
Arena Pernambuco, Recife
Italia vs Uruguay
24 Juni 2013
23.00 WIB
Arenas das Dunas, Natal
Kosta Rika vs Inggris
24 Juni 2013
23.00 WIB
Estadio Mineirao,Belo Horizonte

Jadwal Grup E
Pertandingan
Tanggal
Waktu
Stadion
Swiss vs Ekuador
15 Juni 2013
23.00 WIB
E. Nacional Mane Garrincha, Brasilia
Prancis vs Honduras
16 Juni 2013
02.00 WIB
Estadio Beira-Rio, Porto Alegre
Swiss vs Prancis
21 Juni 2013
03.00 WIB
Arena Fonte Nova, Salvador
Honduras vs Ekuador
21 Juni 2013
06.40
Arena da Baixada, Curitiba
Honduras vs Swiss
26 Juni 2013
03.00 WIB
Arena Amazonia, Manaus
Ekuador vs Prancis
26 Juni 2013
03.00 WIB
Estadio do Maracana, Rio de Janeiro

Jadwal Grup F
Pertandingan
Tanggal
Waktu
Stadion
Argentina vs Bosnia H
16 Juni 2013
05.00 WIB
Estadio do Maracana, Rio
Iran vs Nigeria
17 Juni 2013
03.40
Curitiba
Argentina vs Iran
21 Juni 2013
23.00 WIB
Belo
Nigeria vs Bosnia H
22 Juni 2013
05.00 WIB
Arena Pantanal, Cuiaba
Nigeria vs Argentina
25 Juni 2013
23.40
Estadio Beira-Rio, Porto Alegre
Bosnia H vs Iran
26 Juni 2013
00.00 WIB
Arena Fonte Nova, Salvador

Jadwal Grup G
Pertandingan
Tanggal
Waktu
Stadion
Jerman vs Portugal
17 Juni 2013
00.00 WIB
Arena Fonte Nova, Salvador
Ghana vs USA
17 Juni 2013
05.00 WIB
Arenas das Dunas, Natal
Jerman vs Ghana
22 Juni 2013
02.00 WIB
Estadio Castelao, Fortaleza
USA vs Portugal
23 Juni 2013
02.00 WIB
Arena Amazonia, Manaus
USA vs Jerman
26 Juni 2013
23.00 WIB
Arena Pernambuco, Recife
Portugal vs Ghana
26 Juni 2013
23.00 WIB
E. Nacional Mane Garrincha, Brasilia

Jadwal Grup H
Pertandingan
Tanggal
Waktu
Stadion
Belgia vs Aljazair
17 Juni 2013
23.00 WIB
Estadio Mineirao, Belo Horizonte
Rusia vs Korsel
18 Juni 2013
05.00 WIB
Arena Pantanal, Cuiaba
Belgia vs Rusia
23 Juni 2013
05.00 WIB
Estadio do Maracana, Rio de Janeiro
Korsel vs Aljazair
22 Juni 2013
23.00 WIB
Estadio Beira-Rio, Porto Alegre
Korsel vs Belgia
27 Juni 2013
04.00 WIB
Arena Corinthians, Sao Paulo
Aljazair vs Rusia
27 Juni 2013
04.40 WIB
Arena da Baixada, Curitiba